Selasa, 19 Juli 2016

LIBURAN SEKOLAH GREGET

LIBURAN SEKOLAH

Pada hari keduabelas liburan sekolah, nenekku mengusulkan agar kami sekeluarga berlibur ke Jogjakarta. Karena aku dan adikku kebetulan tidak memiliki acara yang berkepentingan, kami akhirnya menyetujui usulan tersebut. Nenekku membeli tiket menuju Jogja beserta tante dan saudara saudaraku yang bertempat di Singapura. Kami memutuskan untuk menginap di Jogja selama tiga hari.
Saat itu tanggal 24, hari Jumat pukul tujuh pagi. Nenekku datang ke rumah untuk menjemputku dan adik lelakiku yang biasa kupanggil Ilham. Setelah kami sarapan, kami langsung menaiki mobil jeep milik ayah ku menuju Bandara Soekarno-hatta. Awalnya kukira karena saat itu sedang masa liburan sekolah mobil akan menumpuk sampai jalanan padat. Untungnya, perkiraanku salah sehingga kami sampai di bandara dengan tidak memakan waktu lama.
Karena lapar, kami akhirnya melahap beberapa makanan dan minuman di bandara selama menunggu pesawat datang. Sesaat setelah adzan dzuhur berkumandang, kakek nenekku serta aku dan Ivan melaksanakan sholat. Setelah itu, kami berempat bergegas menuju boarding pesawat sebelum kita melandas terbang seketika. Walaupun perjalanan dari Jakarta ke Jogja tidak terlalu lama, aku tetap menyempatkan diri untuk beristirahat dengan tidur siang.
Tak lama setelah itu, pesawat mendarat. aku, nenek kakekku serta Ivan membawa koper masing-masing sebelum kemudian keluar dari pesawat dan menuju Bandara Adisucipto untuk menemui tante dan saudaraku. Mereka menaiki pesawat yang berbeda, tetapi tetap mendarat di waktu yang sama sehingga kami tidak perlu menunggu lama. Setelah melaksanakan acara ‘reuni singkat’ yang hanya memakan waktu beberapa menit, nenekku langsung mencari seorang sopir yang selama tiga hari ini akan membawa kami mengenal beberapa area pariwisata di Jogjakarta. Sopir itu bernama Mas Ardi.
Pada awalnya, kami berencana akan pergi ke hotel dan berenang. Aku dengar kolam hotelnya sangat hangat dan nyaman. Sayangnya, karena turunnya hujan deras yang tidak disangka sangka aku dan saudaraku terpaksa membatalkan acara tersebut. Karena acara berenang tidak kami laksanakan hari itu, kami memutuskan untuk melewati waktu dengan melihat-lihat beberapa lukisan berharga yang terletak di lantai paling atas hotel yang kami tempati. Lukisan itu bermacam macam bentuknya. Ada yang dilukis dengan cat akrilik maupun cat minyak.pelukis itu melukis pegunungan  serta masih banyak lagi. Semuanya dilukis oleh orang-orang Jogja.
Keesokan harinya, kami mengunjungi candi Borobudur. Tentu saja, kalian sudah pasti mengenal cerita candi yang cukup terkenal tersebut, kan? Ya, candi itu kabarnya dibuat oleh Jin yang menikahi Roro Jonggrang dengan syarat dia membangun 99 candi dalam satu malam. Tetapi karena Roro Jonggrang melanggar janjinya, jin tersebutpun marah dan mengubah wujud Roro Jonggrang menjadi candi yang keseratus. Wilayah lokasi tersebut sangatlah ramai, sehingga kami sedikit kesusahan saat menaiki dan menuruni candi. Ivan sendiri sempat jatuh sehingga kakinya tergores.
Tepat setelah kami bermain, akhirnya kami pulang menuju hotel dan berenang selama beberapa jam. Malamnya, kami memesan makanan. Aku memesan salmon teriyaki dan Ivan memesan ayam goreng. Kami makan dengan lahap, kemudian segera tidur nyenyak.  
Esoknya kami berwisata menuju candi prambanan. Salah satu lokasi yang cukup terkenal pula. Candi prambanan tidak seluas candi Borobudur yang bercorak Buddha. Tetapi para turis yang berkunjung tidak kalah banyaknya. Kami sempat berfoto di beberapa candi tersebut kemudian setelah itu pulang ke Jakarta.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar