LIBURAN SEKOLAH
Pada hari keduabelas liburan sekolah, nenekku mengusulkan
agar kami sekeluarga berlibur ke Jogjakarta. Karena aku dan adikku kebetulan
tidak memiliki acara yang berkepentingan, kami akhirnya menyetujui usulan
tersebut. Nenekku membeli tiket menuju Jogja beserta tante dan saudara
saudaraku yang bertempat di Singapura. Kami memutuskan untuk menginap di Jogja
selama tiga hari.
Saat itu tanggal 24, hari Jumat pukul tujuh pagi. Nenekku
datang ke rumah untuk menjemputku dan adik lelakiku yang biasa kupanggil Ilham.
Setelah kami sarapan, kami langsung menaiki mobil jeep milik ayah ku menuju
Bandara Soekarno-hatta. Awalnya kukira karena saat itu sedang masa liburan
sekolah mobil akan menumpuk sampai jalanan padat. Untungnya, perkiraanku salah
sehingga kami sampai di bandara dengan tidak memakan waktu lama.
Karena lapar, kami akhirnya melahap beberapa makanan dan
minuman di bandara selama menunggu pesawat datang. Sesaat setelah adzan dzuhur
berkumandang, kakek nenekku serta aku dan Ivan melaksanakan sholat. Setelah
itu, kami berempat bergegas menuju boarding
pesawat sebelum kita melandas terbang seketika. Walaupun perjalanan dari
Jakarta ke Jogja tidak terlalu lama, aku tetap menyempatkan diri untuk
beristirahat dengan tidur siang.
Tak lama setelah itu, pesawat mendarat. aku, nenek kakekku
serta Ivan membawa koper masing-masing sebelum kemudian keluar dari pesawat dan
menuju Bandara Adisucipto untuk menemui tante dan saudaraku. Mereka menaiki
pesawat yang berbeda, tetapi tetap mendarat di waktu yang sama sehingga kami
tidak perlu menunggu lama. Setelah melaksanakan acara ‘reuni singkat’ yang
hanya memakan waktu beberapa menit, nenekku langsung mencari seorang sopir yang
selama tiga hari ini akan membawa kami mengenal beberapa area pariwisata di
Jogjakarta. Sopir itu bernama Mas Ardi.
Pada awalnya, kami berencana akan pergi ke hotel dan
berenang. Aku dengar kolam hotelnya sangat hangat dan nyaman. Sayangnya, karena
turunnya hujan deras yang tidak disangka sangka aku dan saudaraku terpaksa
membatalkan acara tersebut. Karena acara berenang tidak kami laksanakan hari
itu, kami memutuskan untuk melewati waktu dengan melihat-lihat beberapa lukisan
berharga yang terletak di lantai paling atas hotel yang kami tempati. Lukisan
itu bermacam macam bentuknya. Ada yang dilukis dengan cat akrilik maupun cat
minyak.pelukis itu melukis pegunungan serta masih banyak lagi. Semuanya dilukis oleh orang-orang Jogja.
Keesokan harinya, kami mengunjungi candi Borobudur. Tentu
saja, kalian sudah pasti mengenal cerita candi yang cukup terkenal tersebut,
kan? Ya, candi itu kabarnya dibuat oleh Jin yang menikahi Roro Jonggrang dengan
syarat dia membangun 99 candi dalam satu malam. Tetapi karena Roro Jonggrang
melanggar janjinya, jin tersebutpun marah dan mengubah wujud Roro Jonggrang
menjadi candi yang keseratus. Wilayah lokasi tersebut sangatlah ramai, sehingga
kami sedikit kesusahan saat menaiki dan menuruni candi. Ivan sendiri sempat
jatuh sehingga kakinya tergores.
Tepat setelah kami bermain, akhirnya kami pulang menuju
hotel dan berenang selama beberapa jam. Malamnya, kami memesan makanan. Aku
memesan salmon teriyaki dan Ivan memesan ayam goreng. Kami makan dengan lahap, kemudian
segera tidur nyenyak.
Esoknya kami berwisata menuju candi prambanan. Salah satu
lokasi yang cukup terkenal pula. Candi prambanan tidak seluas candi Borobudur
yang bercorak Buddha. Tetapi para turis yang berkunjung tidak kalah banyaknya.
Kami sempat berfoto di beberapa candi tersebut kemudian setelah itu pulang ke
Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar