Selasa, 27 September 2016

DATA KELAS 8A

DATA SISWA KELAS 8A SMP LABSCHOOL JAKARTA
Column1 Column2 Column3 Column4 Column5
NO Alamat Email Alamat Blog Nomor Ponsel/Telpon
1 Adinda Nayra Devi adindade139@gmail.com http://adindadevii.blogspot.com 87781504500
2 Akmal Nurhidayat akmallabs@gmail.com http://akmallabs.blogspot.com 85211034590
3 Almer Fathiadien almerfathiadien09@gmail.com http://foe02.blogspot.com 87804636902
4 Arlianne Rania Aryono rania.aryono@gmail.com http://raniaaryono.blogspot.com 87780001585
5 Aruni Syarafina aruni.syarafina@gmail.com http://aruni.syarafina.blogspot.com 81574260321
6 Azra Batrisyia Hisman azrahisman@gmail.com http://zrgravity.blogspot.co.id 81317904596
7 Berliana Nurhaliza Kusumah berliananurhalizak@gmail.com http://berlianank.blogspot.com 81310992466
8 Faizi M. Belva faizimbelva.2003@gmail.com http://faizimbelva.blogspot.com 81219246154
9 Fayaza Ayuanita Rahma fayrahma16@gmail.com http://fayrahmaaa.blogspot.com 8111632349
10 Ghivanda Zafira Zalianty ghivandhzhfr@gmail.com http://ghivandazz.blogspot.com 87882971420
11 Haikal Azka Arsaputra nuhafa1006@gmail.com http://haikalganz.blogspot.co.id 81285354933
12 Hervira Kusumadewi hervira.kusumadewi@gmail.com http://hervirakusumadewi.blogspot.co.id 85892047126
13 I Komang Pandu Darmawan pandudarmawan18@gmail.com http://pandudarmawan.blogspot.co.id 8785024047
14 Irza Lutfi irza1907@gmail.com http://irzalabs.blogspot.com 81284829002
15 Joghinanda Raihan Febriyanto joghinandaraihan@yahoo.com http:/joghinanda.blogspot.co.id 83806063223
16 Khaira Rahma Diandra khaira.rahma@gmail.com http://khaira-melody.blogspot.co.id 87776608070
17 Marvel Annika Jasmine P. marvel.not.the.comic@gmail.com http://randomthoughtstwopointo.blogspot.co.id 81293987901
18 M. Aditya Febrian aditya1502@yahoo.com http://aditya1502.blogspot.co.id 81286369594
19 M. Albani Azam albani.azam03@gmail.com http://sactyrex.blogspot.com 877665097
20 M. Axel momoaxel12@gmail.com http://axel4lyf.blogspot.com TIDAK HAFAL
21 M. Daffa Rahmad daffabada@gmail.com http://duckdak.blogspot.com 8176306666
22 Nadia Azzahra Putri Arvi nadia170604@gmail.com http://nadiazzahraa.blogspot.com 81210716273
23 Naufal Yudha Nur Rasyid nyudhanr.11@gmail.com http://nadiaazzharaa.blogspot.com 87777364006
24 Noor Nisa Fayaza fayyazanisa19@gmail.com http://nissa-fayyaza.blogspot.com 81219964666
25 Rachmania Utami Tsalasa Putri rachmaniautami@gmail.com http://yunnarin.blogspot.co.id TIDAK HAFAL
26 Rania Sabrina anyarania13@gmail.com http://raniaanya.blogspot.com 81219555862
27 Rayhan Zamzam F. rayhanzf@gmail.com http://rayhanzam25.blogspot.com 8111631847
28 Regita Shakila Alisanti regitashakila0608@gmail.com http://regitashakila.blogspot.com 81553051231
29 Reynaldi Adhika Poetro reyenpoetro@gmail.com http://reyenaadika.blogspot.com 81318801877
30 Reyza Putra Prasetyo reyzaputraprasetya@gmail.com http://reyzaputraprasetya.blogspot.com TIDAK HAFAL
31 Riona Adani Ghaisani rionadani@gmail.com http://rionadani.blogspot.co.id 81297481003
32 Salsabila Indrya Putri Agung salsabila1514@gmail.com http://salsabilaindrya.blogspot.co.id 85778184596
33 Shabrina Nur Amalina Ilhamsyah shabrina.seby@gmail.com http://shabrinamln.blogspot.com 81905054397
34 Shafira Rahmania Adi Cahyani chia.ac8808@gmail.com http://shafirahmania.blogspot.co.id TIDAK HAFAL
35 Zakariya Gambeta M. Khalfani zgmbetta@gmail.com http://boundz.blogspot.com TIDAK HAFAL
36 Zoraida Tabitha Wudd zoratita@gmail.com http://zoraidasblog.blogspot.com 813149002

Selasa, 26 Juli 2016

Lebih baik mati! Hidup juga udah gak guna!


  Ungkapan ini dilontarkan seorang remaja putra dengan sangat emosi sampai-sampai suaranya terdengar bergetar. Ungkapan itu terdengar tidak elok, bahkan mungkin tidak pantas. Tabu, pantang atau pamali. Mengejutkan. Boleh jadi si remaja itu letih, sangat letih atau mulai putus asa, frustrasi.
Sudah lebih dari sebulan ia menunggui ayahnya yang terbujur tak berdaya di ruang ICU. Ia bungsu dan satu-satunya lelaki. Ketiga kakaknya perempuan. Karena satu-satunya lelaki, maka ia harus menemani ibu atau kakaknya di malam hari menunggui sang ayah. Mereka tidur di sebuah ruang kecil yang memang disediakan bagi keluarga klien yang dirawat di ruang ICU.
Pastilah tidak menyenangkan tidur di ubin beralaskan karpet dan kasur tipis. Meski ber AC, ruangan itu agak panas karena terlalu banyak manusia di dalamnya. Hanya keluarga mereka yang menunggu berdua. Keluarga lain ada yang sampai empat orang menunggu di situ.



Pagi sekali ia harus pulang mengendarai motor sendiri agar tidak terlambat sampai di sekolah. Jarak dari rumah sakit ke rumahnya bisa ditempuh satu setengah jam bila tidak macet. Sekolahnya tidak terlalu jauh dari rumah.
Mungkin, karena sudah lebih dari sebulan, ia mulai merasa penat. Kegiatan rutinnya terganggu dan ia harus menjalani hidup yang sama sekali berbeda. Apalagi jika memerhatikan ayahnya di ruang ICU dari balik kaca. Ia merasa sangat sedih, putus asa dan sama sekali tidak mengerti.
Mengapa ayahnya yang begitu baik, dermawan, sangat peduli terhadap orang miskin, rajin beribadah harus terbujur kaku tak berdaya di ruang yang dipenuhi peralatan yang tertancap di banyak bagian tubuh ayahnya. Sedangkan banyak orang jahat yang dirasuki kebencian, iri hati, koruptor, pemerkosa anak-anak berkeliaran dalam keadaan sehat di luar sana. Mengapa bukan mereka yang terbujur di sini sebagai balasan atas kejahatannya?


Ia sekeluarga memang sama sekali tidak siap dan sangat kaget serta terpukul mengahadapi musibah yang sangat tiba-tiba ini. Ayahnya tidak mengidap penyakit berbahaya seperti jantung, diabetes, darah tinggi atau gangguan organ serius. Ayahnya sehat-sehat saja.
Semua ini bermula akibat pengemudi truk bejat menyetir dalam keadaan mabuk. Mobil ayahnya ditabrak  oleh truk yang ugal-ugalan. Supir ayahnya meninggal di tempat kejadian, dan ayahnya koma sampai hari ini. Sang sopir truk kini dirawat di rumah sakit yang berbeda dengan kaki dan tangan patah, serta berstatus sebagai tahanan Polisi.
Karena keadaan ayahnya semakin memburuk, sudah tiga kali dilakukan rapat keluarga besar yang melibatkan seluruh keluarga ayahnya. Sebenarnya suara mayoritas menginginkan semua peralatan yang disambungkan ke tubuh ayahnya segera dicabut. Sangat kasihan membiarkan ayahnya diperlakukan seperti itu. Ia dan kakak-kakaknya juga tidak keberatan.
Tetapi ibunya belum ikhlas melepas ayahnya. Ia berpikir, mungkin ketidakikhlasan ibunya itu yang membuat ayahnya masih bertahan. Ibunya percaya, manusia boleh mengharapkan mukjizat dari Allah. Ia dapat menerima penolakan ibunya. Ia yakin, dalam masalah pelik seperti ini, suara terbanyak bukanlah penentu. Ini bukan sedang pemilihah kepala desa, pikirnya.
Namun, belakangan ia mulai berpikir bahwa lebih baik ayahnya wafat. Ia berpikir seperti itu bukan karena tidak menyayangi dan mencintai ayahnya. Ia mendengar keterangan dari dokter bahwa ayahnya mengalami cedera sangat berat pada kepalanya. Otaknya sudah tidak bisa berfungsi normal kembali. Benturan keras membuat kepala dan otak ayahnya benar-benar mengalami kerusakan fatal.
Ia mencari berbagai informasi di Google tentang cedera otak. Benar saja, jika dipertahankan hidup, ayahnya sudah tak lagi bisa berfungsi sebagai manusia normal. Makin lama di ruang ICU pasti menghabiskan uang. Mereka sudah menjual dua motor. Ayahnya pedagang, memiliki toko di Tanah Abang dan beberapa tempat lain. Jika begini terus, pasti semuanya akan tersedot habis. Bagaimana keluarga ini menghadapi hidup selanjutnya? Bukankah keluarga ini harus melanjutkan hidup, apapun keadaannya?
Ungkapan lebih baik mati, hidup juga gak guna, terasa tidak sopan, sarkas atau kasar, boleh jadi menggambarkan keputusasaan. Namun dalam konteks seperti ini rasanya tidaklah demikian artinya. Kala manusia menghadapi pilihan-pilihan yang sulit, cara menilai pastilah tidak sama dengan keadaan normal.


Menghadapi situasi seperti ini memang sangat problematis. Terutama bagi manusia yang memiliki iman dan menghayati spiritualitas. Di beberapa negara Barat sudah ada regulasi yang membolehkan manusia disuntik untuk mengakhiri hidup bila memenuhi sejumlah persyaratan, agar tidak terlalu lama menderita. Salah satu sumber regulasi itu adalah hak asasi manusia. Pemikiran yang sepenuhnya rasional yang tidak didasarkan pada iman atau spiritualitas memang sederhana. Sesederhana matematika duniawi. Tiga dikurang satu pasti dua.
Tidak demikian halnya dengan matematika yang didasarkan pada iman, yang melekat dengan spiritualitas. Bila Anda memiliki uang seribu rupiah dan memberikan lima ratus rupiah dengan ikhlas kepada orang yang pantas menerimanya, faktanya uang Anda sisa lima ratus sebagaimana yang diajarkan matematika duniawi.
Tetapi matematika yang didasarkan pada iman menegaskan, Allah pasti, bukan akan, membalasnya berkali-kali lipat. Ini garansi dari Allah. Balasan itu bisa dalam bentuk uang juga. Tetapi tidak selalu dalam bentuk uang. Bisa berupa kesehatan, keselamatan, dan bentuk-bentuk lainnya.
Begitupun manghadapi kematian. Secara rasional benar adanya bahwa jika manusia mengalami kerusakan otak, apalagi parah pasti tidak lagi dapat berfungsi sebagai manusia normal. Karena itu untuk apa dipertahankan tetap hidup?
Ini bukan sekadar soal apakah manusia masih bisa berfungsi lagi atau tidak. Bahkan bukan hanya soal bisa sembuh lagi atau tidak. Ini soal siapa yang menentukan kematian.
Mengapa ada orang yang menderita begitu lama sebelum akhirnya wafat? Ada rahasia di balik semua itu. Penalaran rasional memang tidak memiliki kemampuan untuk memahaminya secara mendalam. Menghadapi situasi ini dibutuhkan penalaran spiritual. Penentunya adalah keyakinan akan keberadaan dan kekuasaan Tuhan.
Agama mengajarkan, penderitaan yang dialami oleh manusia sebelum wafat dalam bentuk sakit berkepanjangan, penderitaan mereka yang diluluhlantakkan tsunami, gempa bumi dan bencana lain, memiliki makna di hadapan Allah. Semuanya diperhitungkan, diberi tempat. Itulah sebabnya suntik mati tidak dibenarkan bagi manusia yang sangat menderita sekalipun oleh aturan agama.
Kematian memang memiliki makna yang tak menyenangkan. Kematian lekat dengan kehilangan, kesedihan, dan pedihnya ditinggalkan oleh orang yang dicintai. Namun, kadang kematian adalah solusi terbaik. Bila si ayah yang telah lama terbujur di ruang ICU wafat, pastilah merupakan solusi bagi penderitaan keluarga ini.
Meskipun tetap akan dihadapi dan dialami dengan kesedihan mendalam. Namun, terselip rasa syukur. Biasanya secara halus diungkapkan dengan cara tidak langsung seperti, kepergian ini merupakan yang terbaik baginya. Terbaik bagi semuanya. Meski kita sangat menyayangi dan mencintainya, tetapi Allah lebih mencintainya. Ungkapan yang membuat semua yang terlibat dalam kesedihan merasa lebih lega dan enteng.


   Kematian sebagai solusi juga bisa dialami oleh negara. Pada negara-negara komunis yang dengan sengaja mentradisikan kultus individu, seringkali kematian merupakan solusi terbaik untuk mengatasi konflik dan membuat negara menjadi stabil.
Saat Mao Tse Tung makin sepuh dan kurang berfungsi, ia tetap jadi pemimpin besar. Karena para pendukung utama dalam lingkar dalam kekuasaan tetap membutuhkan kehadiran sosoknya agar tetap berada dan memertahankan kekuasaan. Tak pernah gampang mengganti pemimpin besar di negara-negara komunis.
Sementara pemimpin besar semakin dipunukkan penyakit parah, berkembanglah beragam spekulasi dan konflik yang membuat negara menjadi tidak stabil. Ketegangan bisa berkepanjangan bila sang pemimpin besar tidak pernah muncul ke publik.
Berbagai kelompok kepentingan bahkan bisa secara langsung berhadap-hadapan memperebutkan kekuasaan. Kala akhirnya si pemimpin besar wafat, biasanya stabilitas negara secara perlahan bisa dikembalikan, pemimpin besar baru pun muncul. Cina mengalaminya pada masa Mao dan Deng Xiao Ping. Korea Utara mengalaminya pada sama Kim Il sung dan Kim Jong Il. Cuba juga mengalaminya.
Kematian kadang merupakan solusi terbaik untuk sejumlah masalah yang dihadapi keluarga bahkan negara. Meski begitu, manusia tetap harus sepenuhnya menyadari bahwa penentu kematian adalah Allah.




“KEMATIAN KADANG MENJADI PROBLEMATIS.”

Selasa, 19 Juli 2016

LIBURAN SEKOLAH GREGET

LIBURAN SEKOLAH

Pada hari keduabelas liburan sekolah, nenekku mengusulkan agar kami sekeluarga berlibur ke Jogjakarta. Karena aku dan adikku kebetulan tidak memiliki acara yang berkepentingan, kami akhirnya menyetujui usulan tersebut. Nenekku membeli tiket menuju Jogja beserta tante dan saudara saudaraku yang bertempat di Singapura. Kami memutuskan untuk menginap di Jogja selama tiga hari.
Saat itu tanggal 24, hari Jumat pukul tujuh pagi. Nenekku datang ke rumah untuk menjemputku dan adik lelakiku yang biasa kupanggil Ilham. Setelah kami sarapan, kami langsung menaiki mobil jeep milik ayah ku menuju Bandara Soekarno-hatta. Awalnya kukira karena saat itu sedang masa liburan sekolah mobil akan menumpuk sampai jalanan padat. Untungnya, perkiraanku salah sehingga kami sampai di bandara dengan tidak memakan waktu lama.
Karena lapar, kami akhirnya melahap beberapa makanan dan minuman di bandara selama menunggu pesawat datang. Sesaat setelah adzan dzuhur berkumandang, kakek nenekku serta aku dan Ivan melaksanakan sholat. Setelah itu, kami berempat bergegas menuju boarding pesawat sebelum kita melandas terbang seketika. Walaupun perjalanan dari Jakarta ke Jogja tidak terlalu lama, aku tetap menyempatkan diri untuk beristirahat dengan tidur siang.
Tak lama setelah itu, pesawat mendarat. aku, nenek kakekku serta Ivan membawa koper masing-masing sebelum kemudian keluar dari pesawat dan menuju Bandara Adisucipto untuk menemui tante dan saudaraku. Mereka menaiki pesawat yang berbeda, tetapi tetap mendarat di waktu yang sama sehingga kami tidak perlu menunggu lama. Setelah melaksanakan acara ‘reuni singkat’ yang hanya memakan waktu beberapa menit, nenekku langsung mencari seorang sopir yang selama tiga hari ini akan membawa kami mengenal beberapa area pariwisata di Jogjakarta. Sopir itu bernama Mas Ardi.
Pada awalnya, kami berencana akan pergi ke hotel dan berenang. Aku dengar kolam hotelnya sangat hangat dan nyaman. Sayangnya, karena turunnya hujan deras yang tidak disangka sangka aku dan saudaraku terpaksa membatalkan acara tersebut. Karena acara berenang tidak kami laksanakan hari itu, kami memutuskan untuk melewati waktu dengan melihat-lihat beberapa lukisan berharga yang terletak di lantai paling atas hotel yang kami tempati. Lukisan itu bermacam macam bentuknya. Ada yang dilukis dengan cat akrilik maupun cat minyak.pelukis itu melukis pegunungan  serta masih banyak lagi. Semuanya dilukis oleh orang-orang Jogja.
Keesokan harinya, kami mengunjungi candi Borobudur. Tentu saja, kalian sudah pasti mengenal cerita candi yang cukup terkenal tersebut, kan? Ya, candi itu kabarnya dibuat oleh Jin yang menikahi Roro Jonggrang dengan syarat dia membangun 99 candi dalam satu malam. Tetapi karena Roro Jonggrang melanggar janjinya, jin tersebutpun marah dan mengubah wujud Roro Jonggrang menjadi candi yang keseratus. Wilayah lokasi tersebut sangatlah ramai, sehingga kami sedikit kesusahan saat menaiki dan menuruni candi. Ivan sendiri sempat jatuh sehingga kakinya tergores.
Tepat setelah kami bermain, akhirnya kami pulang menuju hotel dan berenang selama beberapa jam. Malamnya, kami memesan makanan. Aku memesan salmon teriyaki dan Ivan memesan ayam goreng. Kami makan dengan lahap, kemudian segera tidur nyenyak.  
Esoknya kami berwisata menuju candi prambanan. Salah satu lokasi yang cukup terkenal pula. Candi prambanan tidak seluas candi Borobudur yang bercorak Buddha. Tetapi para turis yang berkunjung tidak kalah banyaknya. Kami sempat berfoto di beberapa candi tersebut kemudian setelah itu pulang ke Jakarta.





Rabu, 09 Maret 2016



                                              Pelantikan Pramuka SMP Labschool Jakarta
Pramuka SMP Labschool Jakarta
   Pada hari sabtu (27/2),  siswa kelas 7 melaksanakan pelantikan pramuka untuk menjadi anggota pasukan pramuka penggalang. Kegiatan ini menjadi wajib bila ingin menuju ke tingkat yang lebih tinggi yaitu penggalang ramu. Semua siswa antusias walaupun ada beberapa siswa yang tidak bisa mengikuti kegiatan ini dengan alasan tertentu.
    Pada pukul 7 pagi, kami melaksanakan apel pemberangkatan.setelah apel selesai,  dari beberapa regu sudah disatukan untuk menaiki satu tronton. Akhirnya para regu berpamitan kepada orang tua dan bersiap untuk menuju tronton masing- masing.
     Pada pukul sekitar 8 lewat beberapa menit, kami sampai di Studio Alam TVRI Depok. Disana sedang ada syuting film sehingga kita harus berjalan kaki menuju dalam lokasi. Disana,kita harus menjalankan misi yang diperintahkan oleh kakak pembina.
     Pertama, kita harus menjawab semua pertanyaan seputar pramuka supaya kita bisa langsung menjalankan misi. Setelah menyelesaikan pertanyaan, kita harus berjalan mengikuti petunjuk yaitu tali yang berbentuk ikan dan mengikuti arah kemana kepala ikan itu berada sampai kita menemukan pos.
    Di pos 1, kita diuji hafalan Tri Satya dan Dasa Darma serta pengamalan dalam kehidupan sehari-hari. Jika sudah selesai, kita langsung melanjutkan perjalanan menuju pos 2. Tetapi pada saat perjalanan, salah seorang anggota dari regu kami, yaitu regu Aster yang bernama Safina kehilangan semapur sehingga kami kembali ke tempat awal. Tapi alhasil, kami tidak menemukan apa-apa. Akhirnya kami melanjutkan perjalanan menuju pos 2.
Image result for gambar smp labschool    Di pos 2, kita di uji tentang kepandaian kita memainkan semapur dan hafalan kita tentang sempur. Setiap regu harus menebak kalimat yang diberikan kakak pembina untuk menuju pos selanjutnya. Setelah selesai menyelesaikan pos 2, kami pun melanjutkan perjalanan ke pos 3.
    Di pos 3, kita di uji tali temali dengan cara membuat tandu yang nantinya akan ada salah satu anggota yang berpura- pura sakit yang akan naik tandu sampai ke pos selanjutnya. Disini butuh kekompakan karena kalau tidak, tidak akan pernah selesai membuat tandunya. Ketika sudah selesai, kita harus mengangkat anggota yang berpura- pura sasit menuju pos selanjutnya.
   Di pos 4, sang anggota yang berpura - pura sakit harus diperban di bagian tubuh yang ceritanya sedang sakit. Lalu, kita harus membawa si anggota yang ebrpura- pura sakit ke garis finish dengan melewati banyak rin tangan. Seperti simulasi ketika kita membawa korban yang sakit ke dalam gua, tebing dan lorong sempit dan tempat yang ekstrim lainnya.
    Setelah menyelesaikan semua rintangan di pos yang ada, tugas kami belum selesai. Kami harus melapor kepada kakak Pembina untuk memberitahu bahwa kita sudah selesai melaksanakan tugas. Tapi sebelum  melapor, kita masih ada ujian PBB jika ingin istirahat. Sehabis itu , kami diberi kode yang harus diselesaikan dengan sandi- sandi pramuka. Setelah selesai, baru kami dapat istirahat.
     Pada saat istirahat, kami melaksanakan salat Zuhur yang dijamak qasar dengan Ashar. Setelah itu , kami melaksanakan makan bersama regu masing-masing. Setelah makan, kita harus membereskan sampah yang ada di sekitar kita sehabis makan. Sisanya, kita beristirahat dengan bermain bebas.
Image result for pramuka    Setelah istirahat selesai, kami ada persiapan untuk gladi bersih upacar pelantikan anggota pasukan paramuka penggalang. Setelah beberapa lama, akhirnya upacara dimulai. Upacara pelantikan anggota pasukan pramuka penggalang berlangsung dengan hikmat. Akhirnya pada saat itu kami resmi menjadi Anggota Pasukan Pramuka Penggalang SMP Labschool Jakarta dengan gugus depan nomor 03.359- 03.360